Ada dua jenis tipe Swap Memori yang biasa digunakan, antara lain adalah Swap Partisi dan Swap File. Jika secara default Swap Partisi sudah diterapkan langsung pada hard drive, sedangkan Swap File merupakan proses pembuatan swap memori dari file yang dibuat sendiri.
Kegunaan dari metode swap memori tidak lain adalah meningkatkan kinerja perangkat pada saat melakukan multitasking. Dan sesuai judul yang dibahas saat ini adalah Swap File, kegunaannya adalah membantu RAM yang membutuhkan kapasitas lebih banyak untuk menjalankan proses, sehingga sebagian besar proses tersebut akan dialokasikan pada swap file yang telah dibuat.
Bukan berarti swap file ini dapat menggantikan RAM, namun lebih tepatnya hanya membantu kinerja RAM SAAT kehabisan kapasitas untuk menjalankan program secara bersamaan. Sementara itu, pembuatan swap file juga mudah, dan semua itu akan dibahas di sini.
Langkah-Langkah Membuat Swap File di Linux
Proses pembuatannya dapat dilakukan melalui terminal, jadi tidak perlu memasang program atau paket tambahan karena pada dasarnya di seluruh operasi sistem Linux telah mendukung untuk pembuatan swap file ini.
Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatannya, silakan ikuti dengan baik:
1. Membuat File untuk Penggunaan Swap
Rata-rata kebanyakan orang membuat swap file dengan ukuran sekitar 1GB dan pada perintah di bawah pun juga menerapkan hal yang sama, namun boleh-boleh saja ditingkatkan menjadi 2GB atau 3GB. Lebih dari itu tidak disarankan karena akan mengganggu kesehatan drive yang dijadikan swap. Berikut ini perintahnya:
sudo fallocate -l 1G /swapfile
Jika sekiranya perintah fallocate
belum terpasang, maka gunakan perintah ini sebagai alternatif:
sudo dd if=/dev/zero of=/swapfile bs=1024 count=1048576
2. Mengatur Perizinan (CHMOD) pada Swap File
Sebaiknya hanya user root saja yang boleh menggunakan swap file ini, sehingga file tersebut tidak sampai dipakai oleh program lain karena keperluannya di sini hanya untuk sistem saja. Jadi silakan atur CHMOD pada /swapfile menjadi 600, atau gunakan langsung perintah di bawah ini:
sudo chmod 600 /swapfile
3. Memindahkan File ke Area Swap Linux dan Mengaktifkannya
Supaya file swap yang dibuat tadi bisa digunakan, harus dipindahkan ke area swap pada Linux. Itu bisa dilakukan dengan perintah mkswap
dan secara keseluruhan perintahnya adalah:
sudo mkswap /swapfile
Dan sekaligus untuk mengaktifkannya, gunakan perintah berikut:
sudo swapon /swapfile
4. Mengecek Swap File yang Telah Aktif
Tahap terakhir adalah mengecek status dari swap file yang baru saja diaktifkan. Sebenarnya ini bisa langsung menggunakan perintah swapon
tadi, hanya perlu menambah sedikit argumen saja, di bawah ini mantranya:
sudo swapon --show
Jika swap file telah aktif, maka akan muncul nama, ukuran, penggunaan, dan sebagainya ketika perintah itu dijalankan.
Alternatif untuk mengecek lebih mudah adalah menggunakan HTOP. Itu adalah program yang dipakai untuk melihat hampir keseluruhan statistik di Linux, dari CPU, RAM, SWAP, dan proses yang sedang berjalan.
Baca juga: Cara Mencari File di Linux Melalui Terminal
Mengatur Kinerja Swap File
Kinerja swap file dapat diatur sebagaimana baiknya tergantung dari penggunaan. Jika kamu ingin agar swap file ini selalu diprioritaskan alias lebih agresif meski kapasitas RAM belum tinggi, maka harus mengubah swappiness ke tingkat tinggi.
Swappiness dapat diatur antara 0 sampai 100. Semakin tinggi nilai yang diatur maka semakin agresif swap yang diberlakukan. Berikut ini contoh pemanggilan perintah untuk mengubah nilai dari swappiness:
sudo sysctl vm.swappiness=20
Sebagai contoh di atas saya atur sebagai 20 dan sekali lagi bahwa kamu bebas mengatur nilainya tergantung dari penggunaan.
Sebagai tambahan informasi saja, membuat swap file agresif juga tidak baik untuk kesehatan HDD/SSD karena proses read/write yang berjalan secara terus-menerus. Jadi apabila swap file tidak dipakai untuk keperluan multitasking tinggi, sebaiknya untuk diatur ke nilai rendah, seperti 10 atau 20.
Menonaktifkan Swap File di Linux
Tadinya ingin saya pisah tutorial ini supaya kamu tidak lelah terus membaca. Akan tetapi berhubungan cara mematikannya tergolong cepat dan mudah, jadi saya tempelkan juga disini.
Jadi apabila pada kondisi tertentu kamu ingin menonaktifkan swap file pada Linux, maka gunakan perintah di bawah ini:
sudo swapoff -v /swapfile
Dan jangan lupa pula untuk menghapus file swap yang telah dibuat, bisa menggunakan perintah berikut:
sudo rm /swapfile
Selesai, kini swap file telah dihapus.
Jika kamu memiliki kendala atau barangkali pertanyaan terkait tutorial di atas, langsung saja untuk menuliskan komentar pada kolom yang tersedia di bawah. Dengan begitu saya bisa langsung memberikan solusinya.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba