Begini Cara Akses Browser di Terminal Linux

Begini Cara Akses Browser di Terminal Linux

Pernahkah kamu memikirkan cara untuk membuka sebuah browser melalui terminal? Mungkin hal tersebut tampak seperti mustahil untuk dilakukan, karena yang terpikirkan adalah mengakses halaman website menggunakan headless-browser.

Tapi sebenarnya ada lho alat yang bisa kamu gunakan untuk mengakses website melalui terminal. Bahkan dengan koneksi internet rata-rata 2KBps pun bisa untuk mengaksesnya, akan tetapi tampilannya pun berjenis pixel.

Walau tampilannya pixel, tapi segala akses ke website dapat dilakukan dengan normal, baik itu membuka Youtube sekalipun. Dan pastinya terdapat kelebihan dan kekurangan tersendiri ketika melakukan hal ini.

Mengakses Browser pada Terminal

Cara ini menggunakan bantuan alat bernama browsh. Itu merupakan text based browser yang mampu menampilkan grafis dari headless-browser pada terminal. Terlebih lagi penggunaan alat ini gratis dan tersedia open source.

Sebenarnya Browsh tidak hanya tersedia pada Linux saja, tapi juga dapat diterapkan pada Windows. Satu hal yang diperlukan hanyalah memasang program Firefox saja, dan setelah Browsh dapat langsung kamu gunakan. Untuk cara lengkapnya, silakan ikuti mulai dari yang pertama dibawah ini.

1. Install Browser Firefox

Browser Firefox yang di-install nantinya akan digunakan oleh Browsh sebagai akselerator dalam mengakses internet dan juga menampilkan grafis. Versi Firefox yang didukung adalah 57 keatas. Kurang dari itu memungkinkan Browsh tak bisa digunakan.

Jadi silakan buka terminal dan pasang terlebih dahulu Firefox menggunakan perintah dibawah ini (khusus Ubuntu & Debian):

$sudo apt-get update && apt-get install firefox -y

Dan jika Firefox telah terpasang, silakan lanjutkan ke langkah berikutnya.

2. Download Browsh

Kamu dapat mengunduhnya melalui halaman resmi Browsh. Silakan pilih sistem operasi sesuai yang digunakan. Sebagai contoh disini saya menggunakan Ubuntu, jadi file yang diunduh adalah format deb.

Untuk instalasi format file tersebut, bisa menggunakan perintah dibawah ini:

$sudo dpkg -i browsh_*.deb

Jika muncul error, hal tersebut sangatlah normal, dan lanjutkan terapkan perintah berikut:

$sudo apt-get install -f

Nantinya proses instalasi akan mulai berjalan dan tunggu sampai selesai.

Alternatifnya Browsh juga menyediakan file static executable apabila kamu tidak ingin memasangnya pada sistem. Dan jika menggunakan file static, kamu hanya perlu untuk mengubah chmod file tersebut menjadi +x supaya file tersebut bisa dijalankan, contohnya begini:

chmod +x browsh_static

Perintah diatas hanya perlu kamu terapkan ketika menggunakan file static saja, sedangkan jika memasangnya pada sistem, maka kamu tak perlu untuk menerapkannya.

3. Menjalankan Browsh (Browser dalam Shell Terminal)

Ketika Browsh sudah disiapkan, kini kamu bisa langsung mengaksesnya dengan cara menjalankan perintah berikut ini:

$browsh

Sekarang terminal akan berubah menjadi sebuah browser. Dan berikut ini beberapa tombol untuk mengontrol Browsh:

CTRL +l Ubah URL
CTRL+r Reload halaman
CTRL+t Buka tab baru
CTRL+w Tutup tab
CTRL+\ Ganti ke tab berikutnya
CTRL+q Tutup browser
BACKSPACE Kembali
ANAK PANAH Gulir halaman (skroll)
F1 Buka dokumentasi
ALT+SHIFT+p Tangkap screenshot
ALT+u Ubah User-Agent

Kontrol yang disediakan sama dengan yang ada di Firefox, jadi apabila kamu sudah terbiasa pasti takkan kesulitan ketika menggunakannya. Dan untuk melakukan skrolling, kamu bisa menggunkaan tombol anak panah, atau bisa juga memakai tombol skroll pada mouse.

Baca juga: Cara Mencari File di Linux Melalui Terminal

Kelebihan dan Kekurangan Browsh

Kelebihan dalam menggunakan Browsh adalah simpel dan browser yang berjalan dapat diminimalkan pada tmux, khususnya ketika kamu ingin membuka banyak browser sekaligus. Selain itu kelebihan lainnya adalah praktis, khususnya disaat kamu menggunakan VPS dan tak ingin memasang program desktop.

Selain kelebihan, tentunya terdapat kekurangan. Dari pengalaman yang saya alami, Browsh terkadang lama dalam mengakses atau me-render halaman, jadi pengguna harus sabar menunggu sampai halaman itu benar-benar tampil seperti seharusnya.

Kekurangan lainnya adalah pengguna tak bisa meng-input suatu teks pada sebagian website. Jadi aktivitas seperti mengisikan kredensial username dan password saat masuk ke website biasanya tidak berhasil untuk sebagian situs.

Browsh sudah berfungsi dengan baik untuk memberikan pengalaman browser melalui terminal, tapi jika untuk pemakaian sehari-hari, tentu masih tidak cocok. Justru menurut saya ini lebih diperuntungkan bagi pengguna yang mengelola VPS dan tak ingin memasang desktop untuk menggunakannya sebagai browser.

Mungkin kedepannya Browsh dapat memberikan fitur yang lebih banyak dan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna. Dan jika kamu memiliki kesulitan dalam memasang atau menggunakan Browsh, jangan ragu untuk menuliskan keluhannya pada kolom komentar dibawah.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *