Google Cloud menyediakan shell bash gratis untuk menjalankan berbagai perintah linux dengan aman. Kebanyakan pengguna memakai shell tersebut untuk pengunaan SDK gcloud karena langsung terhubung dengan akun Google Cloud.
Fitur shell tersebut juga sangat cocok digunakan untuk belajar terhadap pengelolaan server Linux, namun terdapat batasan tersendiri dalam menggunakannya, yaitu setiap pengguna diberi maksimal 50 jam total penggunaan setiap minggunya.
Penggunaan Google Cloud Shell sangatlah mudah, pengguna hanya membutuhkan akun Google saja dan kemudian membuka halaman cloud shell dan menunggu sampai itu tersedia. Normalnya pengguna hanya perlu menunggu sedikitnya 1 menit dan kemudian cloud shell terbuka dan dapat digunakan. Namun bagaimana jika sudah menunggu lebih dari beberapa menit namun cloud shell tak terbuka?
Solusi Google Cloud Shell Tidak Bisa Dibuka
Walau normalnya pengguna hanya perlu menunggu setidaknya 1 menit, tapi itu bisa lebih tergantung dari banyaknya permintaan. Terkadang sistem menyiapkan shell dengan sistem antrian, kecuali jika terdapat masalah internal, tentunya cloud shell tersebut takkan bisa terbuka dan muncul pesan kesalahan pada layar.
Jika kamu mengalami masalah dimana Google Cloud Shell tak mau terbuka dan menetap pada status provisioning, disini akan saya bagikan beberapa solusi untuk mengatasinya.
1. Aktifkan Ephemeral Mode
Untuk menghindari antrian panjang yang berpotensi tak dapat mengakses cloud shell, saya lebih menyarankan untuk menggunakan Ephemeral Mode. Itu merupakan mode dimana cloud shell akan berjalan tanpa menggunakan penyimpanan, jadi file yang kamu unggah sebelumnya takkan tampil.
Pada mode tersebut, file yang kamu tambahkan pun juga akan terhapus ketika sesi di browser telah berakhir. Namun menggunakan ephemeral mode ini tidak membutuhkan waktu lama untuk sistem memulai cloud shell.
Untuk menggunakannya, silakan klik pada opsi titik tiga dan kemudian pilih pada opsi Ephemeral Mode. Kemudian pada tab cloud shell akan tampil tag ephemeral yang mana itu tandanya kamu berhasil masuk pada mode tersebut.
2. Aktifkan Safe Mode dan Reset Cloud Shell
Apabila terjadi konflik terhadap file sejenis bashrc atau konfigurasi tmux, terkadang cloud shell akan disconnect dan sulit untuk melakukan reconnect kembali. Jika kamu mengalami kejadian ini, silakan gunakan mode Safe Mode.
Untuk masuk ke mode tersebut, hampir sama seperti cara pertama diatas, yaitu cukup klik pada opsi titik tiga dan pilih opsi Safe Mode. Kemudian tunggu sekiranya 1 menit dan pastinya shell akan terbuka dan kamu bisa memperbaiki atau menghapus file yang mengalami konflik.
Untuk me-reset Cloud Shell, kamu bisa menggunakan perintah berikut ini:
sudo rm -rf $HOME
Seketika seluruh file akan terhapus dan setelah itu cobalah untuk me-restart cloud shell melalui opsi titik tiga.
Baca juga: Cara Membuat RDP Windows di Google Cloud
3. Sedang Terjadi Masalah Internal
Sebuah masalah yang datang tiba-tiba memang tak bisa terhindarkan, bahkan pada Google Cloud Shell pun telah berkali-kali mengalami masalah. Tapi apabila hal ini terjadi, kamu bisa mengeceknya langsung pada halaman Status Google Cloud.
Di halaman tersebut tertera masalah yang sedang terjadi saat ini dan upaya yang dilakukan Google untuk mengatasinya. Jadi seluruh pengguna dapat dengan mudah me-monitoring masalah tanpa harus cemas.
Dan selama masalah ini terjadi pada sisi Google Cloud, kamu hanya perlu menunggu saja sampai cloud shell normal. Biasanya itu hanya mencakup waktu beberapa jam saja dan kemudian bisa dibuka kembali.
Selain ketiga hal diatas, kamu juga harus memastikan bahwa akun Google yang digunakan masih memiliki kuota untuk mengakses cloud shell. Karena jika kuota telah habis, kamu takkan bisa membuka cloud shell sampai kuota itu diperbarui minggu depan.
Semoga bermanfaat