2 Cara Menggunakan Proxy di Browser Chrome dan Firefox

Proxy sering kali digunakan untuk membuka blokir akses ke suatu website, tapi dibalik itu terdapat banyak sekali kegunaan lainnya seperti melakukan scapping web, SEO, dan sebagainya.

Jika kamu baru saja membeli semacam proxy, pasti akan mendapatkan detail informasi berupa IP/HOST, Port, beserta username dan password untuk autentikasinya. Akan tetapi penyetelannya sangat berbeda dari VPN, dimana kamu harus menghubungkannya secara manual.

Jika kamu ingin menggunakan proxy tersebut pada browser, maka ada dua cara yang bisa kamu lakukan. Yang pertama adalah menggunakan software, dan yang kedua adalah menggunakan ekstensi pada browser. Kedua hal tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Tutorial Menggunakan Proxy pada Browser

Terdapat beberapa jenis proxy yang sering digunakan untuk melakukan browsing di internet. Dan menurut Saya yang paling bagus adalah jenis Squid Proxy. Tetapi bagus tidaknya juga didasari dari kecepatan server proxy tersebut.

1. Menggunakan Program Proxifier

Ini adalah program yang paling terkenal dalam menyetel proxy pada perangkat. Tak cuma bisa digunakan untuk browser saja, namun nyaris seluruh program juga bisa berpengaruh setelah mengaturnya pada Proxifier.

Silakan unduh dan instal terlebih dahulu program Proxifier. Dan setelah itu ikuti langkah dibawah ini untuk mulai mengaturnya.

  1. Buka Proxifier dan klik pada ikon Proxy Server (paling kiri).

    Klik Ikon Proxy Server

  2. Lalu klik tombol Add untuk menambahkannya.

    Klik Tombol Add

  3. Sekarang isikan informasi proxy. Dan aktifkan opsi Authentication untuk menambahkan username dan password.

    Isikan Informasi Proxy

  4. Jika dirasa informasi yang diatur sudah lengkap, silakan klik tombol OK.
  5. Sekarang proxy sudah aktif dan silakan cek alamat IP dari browser yang digunakan.

Apabila alamat IP berubah, itu tandanya proxy yang kamu gunakan berhasil terhubung dengan baik. Sedangkan jika browser tidak bisa menampilkan halaman situs web, kemungkinan besar itu akibat masalah proxynya. Silakan cek kembali apakah telah memasukkan informasinya dengan benar.

Pada Proxifier juga disediakan fitur untuk mengecek proxy yang digunakan, untuk memastikan itu benar-benar berfungsi dan tidak ada kesalahan sama sekali. Dan kamu juga bisa membatasi program apa saja yang bisa menggunakan proxy tersebut.

Baca juga: Cara Mengatur Proxification Rules pada Proxifier

2. Memakai Ekstensi di Browser

Jika menggunakan ekstensi, maka proxy yang kamu atur hanya akan bisa digunakan pada satu browser itu saja dan tidak akan berpengaruh ke program atau aplikasi yang lainnya. Dan di artikel ini, Saya menyarankan untuk menggunakan ekstensi bernama ProxySwitch Omega.

Silakan pasang terlebih dahulu ekstensi tersebut pada halaman store di browsernya masing-masing. Dan setelah itu ikuti cara dibawah ini untuk menyetelnya.

  1. Klik kanan pada ikon ProxySwitch, dan klik menu Options.

    Klik Kanan Ikon ProxySwitch

  2. Kemudian klik menu New Profile.

    Klik New Profile

  3. Isikan nama profil, misalnya Proxy Pribadi dan lanjutkan klik tombol Create.

    menggunakan Proxy di Browser

  4. Sekarang isikan informasi proxy. Dan untuk menambahkan username dan password, silakan klik pada ikon gembok disamping kolom port.

    Mengisi Informasi Proxy di Browser dengan Ekstensi ProxySwitch

  5. Jika sudah mengisi dengan benar, klik Apply Changes untuk menyimpannya.

    Klik Apply Changes

  6. Tahap terakhir, klik pada ikon ProxySwitch dan kemudian pilih sebagai Proxy Pribadi atau sesuai nama profil yang dibuat tadi.

    Memilih Profil Proxy

Setelah mengaturnya, silakan cek IP melalui browsernya. Dan kadang-kadang kamu juga diharuskan untuk menyetel ulang username dan password dari dialog/popup yang muncul untuk memastikan saja, dan setelah itu dialog tersebut takkan muncul lagi.


Yang terpenting adalah tidak salah dalam mengatur informasi proxynya. Sebagai contohnya kamu salah mengatur jenis proxy yang seharusnya HTTP menjadi HTTPS, tentu saja itu akan membuatnya tak bisa terhubung sempurna.

Dan dari kedua cara diatas, kamu bisa memilih mana saja yang dirasa diperlukan. Jika hanya sebatas untuk browser saja, Saya lebih menyarankan untuk menggunakan ekstensi. Sedangkan jika proxy tersebut dibutuhkan juga untuk program/aplikasi yang lainnya juga, maka menggunakan Proxifier adalah hal yang tepat.

Selebihnya jika kamu memiliki pertanyaan atau mengalami kendala terkait tutorial diatas, silakan untuk berkomentar.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *