Membuat website memang menyenangkan apalagi jika bisa mengubahnya sesuai yang diinginkan. Tapi harus diperhartikan juga bahwa di internet memiliki peraturan yang tak boleh dilanggar. Sama seperti menggunakan fasilitas di jejaring sosial, membuat website pun juga memiliki peraturannya sendiri.
Jika pengguna membuat website pada suatu hosting pastilah terdapat banyak sekali peraturan yang harus ditaati. Intinya jika pengguna melanggar salah satu dari itu pasti situs web akan segera ditangguhkan sehingga tak dapat diakses oleh semua orang.
Berbeda jika pengguna membuat website pada server sendiri, mungkin beberapa peraturan yang ada di hosting biasanya masih bisa dihilangkan. Namun jika situs tersebut tidak dipakai secara pribadi atau dengan kata lain boleh dilihat secara publik, maka akan ada peraturan lagi yang mana menyangkut hukum di suatu negara masing-masing.
Baca juga: Penyebab Munculnya 508 Resource Limit is Reached pada Website
Peraturan Membuat Website di Layanan Hosting
Setiap layanan hosting memiliki kebijakan yang berbeda-beda sehingga pengguna dapat memilih hosting mana yang cocok dan sekiranya pengguna tidak melanggar nantinya. Contoh sederhananya adalah terdapat hosting yang mendukung konten dewasa, tapi adapula yang tidak memperbolehkannya. Dari situ pengguna sudah tahu akan memilih mana yang sesuai.
Baik itu penyedia hosting gratis maupun berbayar jika terdapat suatu situs yang melanggar kebijakan, akan segera ditangguhkan oleh pihak hosting sehingga. Tapi terkadang pihak hosting tidak sejahat itu dan masih memperbolehkan untuk mem-backup data untuk berpindah hosting yang lain.
Tentang CPU dan Kekuatan Server
Website yang telah ramai pengunjung, tidak akan cocok untuk memakai shared hosting karena server tersebut dipakai untuk banyak website sehingga kapasitasnya dibagi-bagi rata. Seperti halnya CPU, apabila situs pengguna mengalami beban cukup tinggi, maka CPU akan meningkat drastis.
Seiring CPU terus meningkat dan jarang turun, itu akan menyebabkan website ditangguhkan dengan alasan membebani server yang mana mengakibatkan situs lain yang berada di server yang sama berpotensi tidak stabil.
Isi Konten yang Tak Mematuhi Kebijakan
Terkadang ada layanan hosting yang sangat sensitive sekali terhadap gambar yang sedikit vulgar dan menandai itu adalah konten dewasa. Tapi hal ini biasanya hanya sementara saja apabila kejadian ini tidak disengaja atau hanya pada suatu halaman saja yang terdapat konten tersebut.
Pasti penyedia hosting akan mentolerasi untuk mengaktifkan situsnya kembali jika konten yang melanggar itu telah dihapus atau disensor. Sedangkan jika website yang sudah kelewatan yang mana semua kontennya adalah seperti itu, maka penyedia hosting biasanya tetap akan menanguhkan.
Terdapat Aktivitas Terlarang pada Website
Konten terlarang adalah salah satunya yang dibenci oleh penyedia hosting. Bukan sekedar pemberitahuan DMCA dari mesin pencari semacam Google, tapi terdapat seseorang yang melaporkannya langsung ke penyedia hosting untuk menangguhkan atau bahkan menghapus website tersebut.
Banyak jenis mengenai aktivitas tidak legal, contohnya seperti situs judi, penyedia berkas lagu atau video yang berhak cipta, dan bahkan quotes pun juga bisa diklaim oleh pengarangnya apabila pemilik situs tak menerapkan sumber.
Baca juga: Cara Mengoptimalkan Situs WordPress pada Shared Hosting
Kesimpulan
Terkadang penyedia hosting juga akan mengirim suatu lampiran pada alamat email pengguna apabila website benar-benar melanggar ketentuan. Tapi kadang juga tidak ada pemberitahuan apapun dan situs langsung ditumbangkan.
Layanan hosting berhak melakukan hal tersebut dikarenakan mereka tidak ingin rugi terhadap apa yang dilakukan pada situs yang terdaftar pada servernya. Misalnya suatu tuntutan oleh organisasi, karena penyedia hosting tak ingin terlibat masalah itu.
Semoga bermanfaat