Hal yang Patut Dilakukan Setelah Website DOWN

Gambaran dari Website Maintenance

Memiliki situs yang aktif memang harus dijaga lebih baik apalgi jika memiliki pengunjung yang sudah banyak, jadi tidak membuat kecewa para pengunjung akibat situs yang tidak mengalami kesalahan. Tentang sebuah kesalahan memang banyak sekali jenisnya, ada yang dari sistem fungsional yang mengakibatkan kesalahan fatal dan masih bisa diperbaiki, lalu adapula kesalahan yang terdapat pada server. Mungkin jika website yang dimiliki saat ini sedang menyewa sebuah hosting akan tenang saja karena yang akan membetulkan adalah pihak hosting dan kesalahan akan terjadi pada banyak pengguna dan tidak hanya satu saja. Tapi hal ini akan sangat sulit jika kesalahan pada server milik sendiri dan kesalahan diperbuat oleh diri sendiri, pastinya harus memperbaikinya sendiri dan maksimal dilakukan install ulang apabila masalah tidak terpecahkan.

Website yang down memang bisa dilihat dari situs tracker sejenis situs status website yang memberikan informasi HTTP header yang didapatkan. Tidak semua situs yang down memang benar-benar down, jadi bisa Saya simpulkan sekali lagi bahwa hal ini dilihat dari bentuk respon header dari website tersebut, karena bisa saja situs yang sangat lama terbuka dan menimbulkan timeout terjadi karena sebuah script yang ada didalamnya melakukan blokir atau kesalahan fungsi yang menjadikan proses berputar terus menerus (looping), dan untuk melihat situs down tidaknya bisa menggunakan beberapa website tracker untuk mengecek header yang sudah pernah Saya bagikan pada artikel melihat situs down atau tidak.

Seberat apapun ukuran website jika koneksi sangat lemah pastilah menimbulkan timeout dan dikira adalah down. Tapi adakalanya sebuah cache atau cookies yang masih menempel menimbulkan data terkahir mengunjungi website tersebut tersimpan beserta halalamnnya, hal ini biasanya banyak terjadi pada situs yang setelah down dan menampilkan halaman maintenance ataupun menuju halaman lain seperti Default Web Page. Ibarat situs yang belum pernah dibuat akan menuju halaman tersebut dan biasanya proses cache halaman tersebut masih tersimpan, jadi ketika pengguna mencoba untuk menyegarkan atau melakukan refresh halaman itu akan tetap seperti down kecuali clear DNS atau melakukan restart peranti.

Melakukan clear DNS juga sangat mudah, akan tetapi beberapa orang masih belum mengetahuinya karena untuk melakukannya harus melalui CMD jika di Windows, namun apabila jika ingin menghapus cache saja bisa langsung dari browser dan ini tergolong sangat mudah sekali. Perasaan seorang admin pasti akan kesal apabila website yang dimilikinya mengalami kesalahan atau down dan bisa jadi langsung lemas apabila website yang dikelola cukup lama dan tiba-tiba mengalami masalah yang tak terduga padahal sebelumnya baik-baik saja. Tapi sebakinya tidak perlu khawatir ketika website yang sedang down hanya berlangsung sementara saja dan akan lebih baik mengirim kontak pada penyedia server. Tapi jika mereka mengatakan bahwa situs telah kembali UP atau dimaksudkan pulih, dan pada browser yang digunakan pengguna saat ini masih down, sebaiknya baca cara memastikannya berikut ini.

  1. Mengecek Melalui Website Tracker – Pengguna bisa memastikan bahwa situs sedang down atau tidak dengan mengunjungi website tracker yang menampilkan HTTP header penuh, salah satu situs yang bisa diandalkan adalah status.ws dan sebaiknya tidak mengandalkan satu situs saja, gunakan juga 2 tracker website sekaligus untuk benar-benar memastikannya.
  2. Melakukan Clear DNS, Cache, dan Cookies Browser Sama halnya seperti membuat domain yang baru pasti akan memakan waktu yang lama kecuali pengguna mencoba untuk melakukan clear DNS, dan untuk melakukannya pada perangkat apapun bisa dengan cara restart perangkat saja, atau jika pada Windows bisa melakukan flush DNS melalui CMD. Sedangkan untuk melakukan clear cache dan cookies bisa melalui pengaturan browser.
  3. Mengunjungi Website Melalui WebProxy – Disinilah webproxy dibutuhkan ketika cache maupun cookies pada browser masih melekat, jadi pengguna cukup mengunjungi website yang dimiliki melalui Webproxy sejenis Hideme, Kproxy, ataupun lainnya dan dengan bantuan itu pasti bisa melihat kondisi website saat ini, apakah bisa terbuka atau masih down.
  4. Menggunakan VPN – Walaupun menggunakan webproxy sudah tergoolong cukup, akan tetapi siapa tahu server website melakukan blokir pada suatu negara tertentuk yang menyebabkan pengguna tidak bisa membuka website dengan benar. Jadi dengan bantuan VPN ini bisa mengubah pengguna saat ini seolah sedang online dari negara lain.
  5. Memakai Browser Lain – Ini adalah cara terakhir, sebaiknya pengguna tidak hanya menyimpan browser berjenis chromium saja karena menurut Saya ada kesamaan dengan cachenya dan cobalah mengakses website yang dimiliki pada browser Mozzila dan Internet Explorer.

Hanya dengan cara diatas pasti sudah bisa mengetahui kondisi website yang dimiliki saat ini dan tidak perlu lagi cemas apalagi mengalami kejadian yang sama karena server down biasanya tidak mencakup waktu yang lama. Saya sendiri pernah mengalami hal ini dan mengira bahwa situs Saya sedang down selama sehari, akan tetapi ternyata hal tersebut memang kesalahan Saya sendiri yang tidak melakukan clear cache dan cookies pada browser. Gunakan salah satu cara diatas, dan sebaiknya dimulai dari cara teratas. Jika ada yang ingin ditanyakan tentang diatas silahkan berkomentar.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *