3 Cara Mudah Mengatasi Baterai Ngedrop di Android

3 Cara Mudah Mengatasi Baterai Ngedrop di Android

Masalah baterai yang cepat habis atau lebih sering dikatakan sebagai ngedrop memang sering kita temui, entah itu dialami oleh teman, saudara, atau bahkan diri sendiri. Faktor ngedrop tersebut terjadi tidak cuma disebabkan karena kesehatan baterai menurun lho, tapi bisa juga disebabkan karena sebatas malfungsi.

Jadi apabila kamu pernah merasa heran, kok bisa ya, baru aja ngecas HP sampai penuh, eh tau-tau sudah habis lagi? Nah itulah yang dinamakan ngedrop. Pada umumnya, ini adalah kondisi di mana baterai HP tidak dapat menyimpan daya dengan baik dan selalu cepat habis.

Tapi tenang dulu, karena di artikel ini akan saya bagikan beberapa solusi mudah untuk mengatasi masalah baterai ngedrop yang katakanlah tidak terlalu parah. Barangkali ini dapat mengatasi masalah kamu terkait hal ini, jadi tak ada salahnya untuk dicoba.

Beberapa Solusi Mengatasi Baterai Ngedrop di Ponsel Android

1. Lakukan Kalibrasi Baterai

Kalibrasi baterai adalah proses yang dilakukan untuk me-refresh kembali baterai HP supaya tingkat daya yang terbaca oleh sistem menjadi akurat.

Caranya cukup mudah kok. Kamu tinggal gunakan HP sampai baterainya benar-benar habis atau mati total. Setelah itu, cas HP dalam kondisi mati sampai penuh. Pastikan untuk tidak menghidupkan ponsel pada saat baterai belum terisi penuh. Dan apabila sudah penuh, silakan lepas cas dan baterai pada ponsel telah berhasil terkalibrasi.

Itu merupakan cara kalibrasi secara manual. Sedangkan di beberapa ponsel, terdapat metode yang terbilang mudah, namun itu berbeda-beda karena terbatas pada fitur yang disediakan. Sebagai contohnya jika memakai Samsung, kamu bisa membaca artikel ini .

2. Gunakan Mode Hemat Daya

Mode hemat daya atau power saving bisa menjadi solusi yang mudah untuk diterapkan. Dengan mengaktifkan mode ini, performa HP kamu akan disesuaikan sehingga penggunaan daya baterai bisa lebih efisien daripada sebelumnya.

Beberapa hal yang disesuaikan oleh sistem antara lain adalah kecerahan layar, batas penggunaan CPU, batas aplikasi yang berjalan di latar belakang, dan resolusi layar.

Secara normal, mode hemat daya aktif secara otomatis ketika kondisi baterai tinggal sedikit (kurang lebihnya 15%), akan tetapi jika mengaktifkan mode hemat daya lebih dini, pastinya ponsel dapat aktif lebih lama dibandingkan tanpa mengaktifkan mode ini.

3. Memahami Umur Baterai

Dan yang terakhir adalah memahami umur baterainya. Karena bukan cuma manusia saja yang memiliki umur, tapi perangkat keras seperti baterai pun juga sama. Semakin lama digunakan, maka semakin menurun dayanya sehingga perlu untuk diganti.

Rata-rata umur baterai untuk penggunaan normal adalah 3 tahun. Jika sudah lebih dari itu, memungkinkan dayanya berkurang sehingga kemampuan dalam menyimpan daya sudah tidak seperti dulu. Bahkan beberapa vendor baterai juga mengatakan bahwa terdapat batasan terkait berapa kali baterai itu bisa dicas, alias tidak unlimited.

Ini berlaku untuk semua jenis baterai (copot/tanam), jadi apabila ponsel sudah dipakai 3 tahun, tentunya masalah baterai ngedrop ini akan bisa diraskan, menandakan perlu untuk diganti dengan baterai yang baru.

Baca juga: Berapa Lama Proses Ganti Baterai Tanam di Konter?

Kesimpulan

Meski terlihat sepele, masalah baterai ngedrop ini sebaiknya tidak boleh dibiarkan. Soalnya kalau dibiarkan terus menerus, justru masalah ini malah menjadi semakin parah sehingga kamu tidak bisa menikmati bermain ponsel dengan nyaman.

Kalibrasi merupakan langkah awal yang baik untuk memastikan masalahnya bukan dari sisi baterai, melainkan dari sistem yang salah dalam menghitung jumlah daya baterai. Kemudian mengaktifkan mode daya juga disarankan untuk menghemat lebih lama daya baterai walau dengan beberapa batasan yang disesuaikan.

Semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *