Saat membuka suatu halaman, pernah tidak kamu mendapati pesan yang muncul pada layar bahwa ponsel terdeteksi virus dan harus memasang aplikasi untuk menghilangkannya? Tentunya sebagian orang akan merasa bingung dan kaget ketika pesan itu muncul.
Tapi tahukah kamu bahwa pesan tersebut rata-rata digunakan untuk maksud periklanan? Salah satunya adalah promosi terhadap aplikasi antivirus. Pada dasarnya tidak ada cara untuk mendeteksi virus yang ada di ponsel melalui browser. Sementara website yang menampilkan pesan itu hanya mengada-ada supaya kamu mau menginstal aplikasi yang disarankan oleh mereka.
Bisa juga dikatakan teknik marketing terkini untuk menarik perhatian seseorang supaya mau memasang aplikasi, namun dengan cara yang tidak sehat. Dan hal semacam ini bisa dilaporkan ke penyedia aplikasi semacam Play Store, sehingga aplikasinya akan mendapatkan pelanggaran.
Munculnya Halaman Ponsel Terindikasi Virus di Chrome
Sekarang kita sudah tahu bahwa munculnya halaman semacam itu didasari oleh periklanan. Tapi bagaimana bisa? Jadi di internet ada banyak sekali jenis iklan yang bisa diterapkan pada website. Itu meliputi banner, teks link, popup, hingga redirect.
Kebanyakan orang mendapati halaman dengan notif palsu ini melalui iklan jenis popup dan redirect, karena iklan semacam itu tidak membutuhkan banyak interaksi dari pengguna.
Jika iklan banner (gambar) dan link (tautan) membutuhkan interaksi klik terhadap objek iklan secara sadar, tetapi berbeda jika popup dan redirect. Justru iklan popup (dialog jendela) dan redirect (pengalihan) biasanya akan langsung ter-trigger pada saat pengguna menggulir ke bawah halaman atau sekedar klik sesuatu pada layar. Jadi pengguna tidak sadar membuka apa-apa dan kemudian muncullah halaman palsu tersebut.
Dulunya lebih parah, kurang lebihnya tahun 2018 ke-bawah, ponsel Android bisa mengirim pesan SMS otomatis lewat browser Chrome. Dan situs web apa saja dapat menerapkan efek getaran pada ponsel. Tapi syukurlah kini kesalahan itu sudah diperbaiki oleh Chrome dan browser yang lainnya.
Pastinya ketika muncul pesan virus masuk pada ponsel dan tiba-tiba ponsel bergetar tiada henti, hal tersebut akan membuat kita menjadi gusar dan buru-buru memasang aplikasi yang direkomendasikan pada halaman itu.
Tapi kini setelah kamu mengerti bahwa itu merupakan pesan palsu, jadi cukup abaikan saja pesan yang muncul dan tutup langsung halamannya.
Terkait Clickbait
Umpan klik atau biasa dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai Clickbait, merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian setiap orang untuk meng-klik gambar atau tautan dengan mengorbankan kualitas atau akurasi, dengan bergantung pada tajuk sensasional yang menarik mata supaya mendorong pikiran kita untuk mengetahui isi di dalamnya.
Terkadang ada kan gambar yang membuat pikiran kita merasa ingin tahu lebih terkait isinya, contohnya seperti thumbnail video. Jadi pada saat kita mengetahui gambar semacam itu, pikiran kita tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut tanpa meng-klik gambarnya.
Nah, metode clickbait ini juga banyak diterapkan pada periklanan gambar di situs web. Namun terdapat oknum yang menyalahgunakannya, sehingga ketika di-klik akan langsung dialihkan ke halaman ponsel terkena virus (palsu).
Bisakah Virus Masuk Lewat Browser?
Sebelum mengakhiri artikel ini, hanya ingin menambahkan sedikit jawaban terkait pertanyaan tersebut. Jadi kebanyakan orang bertanya-tanya, apakah virus bisa masuk lewat browser, tepatnya melalui website? Jawabannya adalah bisa, tapi tidak secara otomatis.
Tujuan dari virus adalah meng-implementasikan payload pada saat virus itu telah masuk pada perangkat. Sehingga peretas dapat melakukan apa pun secara remote, bahkan meng-enkripsi file penting, atau bisa juga disebut sebagai ransomware.
Cara virus itu bisa masuk ke perangkat melalui website biasanya membutuhkan interaksi dari pengguna, salah satunya adalah mengunduh program dari website yang tidak terpercaya, atau lampiran pada email dan kemudian menjalankannya.
Hal lain yang dapat memicu virus masuk adalah mengizinkan program yang terinstal di perangkat terhadap halaman website yang sedang dibuka sekarang. Contohnya seperti program Flash, Java, dan Silverlight.
Dari program eksternal, peretas dapat mengirimkan payload yang memungkinkan untuk memasang program jahat pada perangkat secara diam-diam.
Kejadian ini lebih sering dialami pada perangkat PC, sementara itu dukungan aplikasi eksternal untuk penerapan di browser Android saat ini masih belum ada. Jadi kesempatan untuk mendapat virus dari website pada ponsel Android dan iOS hanya berdasarkan dari instalasi aplikasi dari sumber yang tidak dikenal saja.
Sebagai pengguna internet yang ceroboh, kita sebaiknya memasang program antivirus untuk meminimalisir terjadinya kejadian semacam ini. Ada banyak program antivirus gratis yang bisa diunduh, dan itu bisa ditemukan pada Apps Store perangkat masing-masing.
Akhir Kata
Munculnya pesan pada suatu halaman web seperti “ponsel terkena virus” bukanlah hal yang nyata dan semata-mata merupakan teknik periklanan saja. Pasalnya tidak ada cara atau semacam script khusus pada website untuk mendeteksi virus di perangkat, jadi 100% pesan itu palsu.
Namun Setelah membaca artikel ini, kamu tidak perlu panik lagi terhadap pesan yang muncul itu pada saat mengunjungi website, dan cukup menutup halamannya saja.
Apabila kamu punya pertanyaan lain, atau mungkin tambahan terkait artikel di atas, silakan untuk menuliskannya di kolom komentar.
Semoga bermanfaat