Baterai pada ponsel memiliki masa hidup yang tergolong lama, itu bisa mencapai 5 tahun atau bahkan lebih. Tingkat boros baterai juga menjadi penanda bahwa kualitas baterai tersebut mulai berkurang. Tetapi beberapa orang mendapati tanda-tanda itu setelah habis melakukan update pada ponselnya.
Mengupdate ponsel atau memperbarui perangkat lunak memang menjadi hal yang dinantikan oleh banyak orang, karena pembaruan tersebut kadang mengusung fitur-fitur baru. Tapi adapula satu hal yang paling sering terdampak ketika ponsel setelah melakukan pembaruan, yaitu masa pakai baterai yang berkurang.
Beberapa pembaruan perangkat lunak bisa saja mengakibatkan baterai menjadi boros, dan untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan kalibrasi baterai ulang. Dan disini akan saya bagikan caranya.
Kalibrasi Ulang Baterai yang Boros Setelah Update HP
Melakukan kalibrasi ponsel bisa dilakukan dengan mudah. Caranya adalah menghabiskan baterai terlebih dahulu sampai 1% atau setidaknya dibawah 5% dan kemudian cas ponselnya dalam keadaan power off sampai 100%.
Apabila sudah penuh, silakan lepaskan charger dan hidupkan ponsel, lalu tunggu proses booting selesai. Namun apabila pada kondisi tertentu baterai berkurang menjadi 95% setelah booting, silakan matikan ponsel (power off) dan cas hingga 100% lagi.
Dan jika sudah 100%, silakan lepas charger dan hidupkan sekali lagi, kemudian lihat total baterai setelah proses booting selesai. Apabila cuma berkurang 1 atau 2 persen saja, maka itu adalah hal yang normal. Namun apabila berkurang lebih dari 5%, hal tersebut pastinya tidak normal terjadi.
Ini merupakan cara kalibrasi manual dan bisa dilakukan tanpa perlu akses root sekalipun. Fungsinya untuk memulihkan tingkat akurasi statistik pada baterai. Karena jika baterai tidak dikalibrasi dengan benar, rata-rata akan menampilkan informasi yang keliru. Misalnya baterai belum habis, tapi di ponsel sudah tertera habis, dan ketika di-reboot ternyata masih ada lagi baterainya.
Mengapa Pembaruan Perangkat Lunak Berdampak ke Baterai?
Melakukan pembaruan penuh terhadap ponsel sama halnya seperti melalukan flashing, dimana terdapat file sistem yang berubah dan bisa saja itu berpengaruh terhadap performa pada ponsel. Rata-rata para vendor ponsel telah melakukan uji kestabilan sebelum membagikan pembaruan tersebut.
Sedangkan beberapa orang merasakan pengaruh boros pada baterai, tapi sebenarnya ini hanya masalah adaptasi saja. Perlu bagi pengguna untuk melakukan tes penuh untuk memastikan seberapa jauh tingkat boros tersebut dibandingkan memakai versi perangkat lunak sebelumnya.
Dan melakukan kalibrasi ulang terhadap baterai juga sangat disarankan apabila kondisinya hanya sebagian orang saja yang sedang mengalami. Berbeda lagi jika masalah ini dialami oleh semua orang, maka kemungkinan masalahnya ada pada sisi perangkat lunak tersebut.
Menunggu Adanya Pembaruan Berikutnya
Jika kendala boros baterai terjadi untuk semua orang dan ternyata memang valid masalahnya dari sisi perangkat lunak, maka tak ada cara lain kecuali menunggu pembaruan berikutnya. Karena pihak vendor ponsel pastinya akan memberikan versi terbaru dengan membawa perbaikan dari masalah tersebut.
Sebagai contohnya pada ponsel Samsung yang pernah mengalami masalah layar menjadi hijau atau kuning setelah melakukan pembaruan, dan parahnya masalah ini terjadi secara menyeluruh alias semua orang terdampak. Kemudian beberapa hari kedepan Samsung mengumumkan pembaruan perangkat lunak yang memperbaiki masalah tersebut.
Kejadian tersebut bisa saja menyerupai seperti masalah baterai boros. Entah karena perangkat lunak tidak teruji dengan benar, atau hal-hal lainnya. Maka dari itu, menunggu pembaruan berikutnya adalah hal yang paling disarankan.
Bergabung ke komunitas yang membahas terkait tipe ponselnya juga sangat disarankan, misalnya di Grup Facebook, Forum XDA, dan lain-lain. Karena sebagian pengguna barangkali telah melewati masa-masa itu dan memiliki cara khusus untuk mengatasinya.
Semoga bermanfaat