Google selalu memperbarui algoritma mereka dengan cara yang pintar. Kebanyakan dari algoritma yang baru akan memberantas banyak sekali situs dalam hari itu sehingga terjadi perubahan besar pada SERP dan bisa jadi situs yang biasanya selalu memuncak di posisi utama bisa jatuh kebawah.
Bagaimanapun juga, pembaruan algoritma ini sebenarnya ber-unsur baik. Akan tetapi biasanya orang-orang melakukan hal buruk ketika terjadi pembaruan algoritma tersebut dengan cepat-cepat membuat blog baru semacam AGC.
Ada beberapa jenis algoritma Google yang dikenal saat ini. Yang paling parah adalah penguin karena memakan banyak korban situs yang tidak bersalah akan kehilangan pengunjung. Bahkan website Saya tahun 2013 pernah terkena algoritma Hummingbird akibat low quality content dan itu memang benar bahwa artikel Saya waktu itu masih berbau SPAM.
Baca juga: Apa Saja Yang Membuat Pengunjung Website Turun Drastis?
Mengantisipasi Adanya Pembaruan Algoritma Google
Sebagai pemilik blog, kita tidak pernah tahu kapan Google akan memperbarui algoritma mereka. Bahkan adapula yang mengatakan bahwa algoritma itu sebenarnya tidak ada sama sekali. Dan itu tergantung kepercayaan masing-masing layaknya pengguna memilih bumi bulat atau datar.
Algoritma Google tidaklah diumumkan oleh Google itu sendiri, akan tetapi diumumkan oleh pekerja Google yang mana biasanya mereka mengumumkannya di Twitter. Dan untuk saat ini yang paling aktif dalam memberikan update tentang kinerja pada Google adalah Seroundtable.
Selain itu pun juga ada beberapa situs yang dapat memberikan adanya pembaruan algoritma yang akurat, yaitu SearchEngineLand, GSQI, dan lain-lain.
Menghindari Pembaruan Algoritma yang Berunsur Negatif
Sebelum membaca lebih lanjut, disini Saya hanya ber-keinginan untuk membagikan sebuah tips saja. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ini bisa mengatasinya secara keseluruhan. Saya terapkan cara ini pada situs baru sejak 2014 lalu dan alhasil sampai sekarang masih tetap tenang tanpa ada gangguan.
-
Menghapus Artikel Tidak Berkualitas – Secara umum, sebuah postingan yang dapat dikatakan sebagai “artikel” adalah memiliki setidaknya 300 kata setiap halaman. Tapi tidak bagus jika artikel hanya berupa gambar saja tanpa ada kata sedikitpun.
Atau sebuah artikel yang hanya menampilkan embed Youtube saja, justru itu tidak baik dan bisa terkena imbas ketika pembaruan algoritma dimulai.
-
Hilangkan Duplikat Konten – Hal yang satu ini sangat disukai oleh Google Panda dan akan langsung mengunyahnya hilang dari SERP. Contoh dari duplikat konten adalah artikel yang memiliki kesamaan kalimat.
Jika hanya kalimat sejenis quotes pendek, itu tidak masalah. Tapi jika kalimat panjang satu paragraf, itu yang tidak bagus di mata Google dan harus segera dihilangkan. Dan melakukan copas dari situs lain juga termasuk duplikat konten
-
Jangan Memasang Tags atau Keyword Berlebihan – Pasti pengguna sudah tahu tentang tags kan? Atau bisa disebut sebagai label untuk menandai artikel membahas tentang apa.
Memakai banyak tags yang berfungsi untuk menarik pengunjung sangat tidak bagus. Apalagi menambah banyak kata sejenis keyword dibawah artikel.
-
Hapus Halaman SPAM – Adalah suatu kewajiban pada setiap pemilik blog untuk tidak menyesatkan para pengunjungnya. Salah satunya adalah menampilkan halaman SPAM yang mana tidak memiliki konten yang dicari oleh pengunjung.
Biasanya halaman itu berupa pencarian, artikel yang menipu dan lain sebagainya. Dan sebagai saran adalah tidak membuat halaman pencarian sampai terindex Google.
-
Terlalu Banyak Link SPAM – Bukan berarti Saya tidak memperbolehkan untuk menampilkan banyak link pada suatu artikel. Akan tetapi yang dimaksud saat ini adalah link SPAM external.
Seperti halnya terdapat komentar SPAM, pasti mereka akan membawa bentuk LINK pada komentarnya untuk mencari backlink. Dan ketika link itu sampai tampil di situs pengguna, maka hal itu akan ber-efek buruk sekali. Sebaiknya pakailah plugin antispam supaya tidak mendapati komentar SPAM.
-
Rutin Mengecek Google Safebrowsing – Pada dasarnya Google memberikan fitur untuk mengecek aman tidaknya sebuah website. Nah dari situ pengguna bisa mengetahui situs mana saja yang berpotensi bahaya bagi pengunjung.
Pengguna bisa mengecek secara rutin setiap bulan sekali pada situs yang dimiliki. Jika terdapat sesuatu yang membuat situs tidak sehat, maka carilah halaman mana yang terinfeksi. Bisa jadi terdapat link yang diblokir google atau lain-lain sehingga tampil buruk pada Google Safebrowsing.
Untuk saat ini cukup itu saja yang dapat Saya bagikan mengenai tata cara menghindari pembaruan algoritma yang kejam ini. Jika pengguna memiliki saran lain, cukup tambahkan di kolom komentar dan mungkin Saya bisa mencantumkan diatas juga.
Kesimpulan
Kehidupan blogger bisa berubah ketika terjadinya pembaruan algoritma yang menyiksa situsnya. Dan untuk bangkit lagi memang tak semudah yang dikira. Walau pun begitu yang terpenting adalah situs tidak sampai terkena penalty dan biasanya pembaruan algoritma hanya akan membunuh beberapa persen pengunjung organik saja.
Berbeda dengan terkena penalty yang akan membunuh situs sampai 99% dan tidak mungkin bisa bangkit kecuali mengganti situs dan memperbaiki diri sendiri supaya bisa membuat situs yang bermanfaat kelak.
Jika website yang dimiliki mendukung tampilan ponsel, maka pastikan itu mobile friendly. Sebab pernah terjadi isu sekitar tahun 2015 adanya pembaruan algoritma bernama Mobilegeddon yang bisa merusak posisi SERP untuk pengunjung ponsel apabila website tidak mobile friendly.
Apapun itu bentuknya, pengguna tidak perlu terlalu pusing memikirkan algoritma ini. Yang perlu dilakukan adalah tetap berfikir positif dan melakukan cara diatas supaya terhindar dari sesuatu yang ganjal.
Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba