Ada 2 macam tipe recovery modded pada Android yang banyak digunakan saat ini dan memiliki banyak sekali fitur didalamnya. Kebanyakan pengguna ponsel Android yang telah melakukan rooting pada ponsel mereka akan segera memasang recovery tambahan, karena recovery yang asli tidak memiliki fitur yang cukup banyak, sedangkan jika menginstall recovery tamabahan akan diberikan fitur spesial seperti bisa melakukan backup dan restore untuk mengatasi ponsel yang mengalami soft brick semacam bootloop. Salah satu hal yang banyak dilakukan oleh banyak orang adalah mengganti jenis custom rom yang mana hal tersebut memiliki resiko adanya soft brick, untuk itulah recovery ini bekerja supaya pengguna bisa mengembalikan seperti semula keadaan ponsel yang lama.
2 jenis pengganti recovery yang banyak digunakan adalah CWM dan TWRP dan pada artikel ini akan Saya ulas beberapa hal tentang TWRP saja. Team Win Recovery Project atau biasa dipanggil TWRP ini memiliki fitur yang melebihi CWM, dimana pengguna tidak lagi menekan tombol volume untuk menuju menu yang diinginkan dan hanya perlu melakukan klik seperti biasa, sebab pada TWRP telah mendukung fitur touchscreen dan tentunya hal tersebut akan membuat pengguna tidak kesulitan lagi melakukan setiap hal yang ada pada recovery tersebut. Pengguna hanya perlu menuju menu yang diinginkan seolah telah masuk pada beranda ponsel, padahal masih berada pada recovery.
Tidak ada yang perlu ditakukan untuk memasang TWRP ini, dan kebanyakan orang telah membagikan TWRP yang cocok untuk ponselnya pada sebuah grup. Disana pengguna bisa berinterkasi tentang tata cara untuk memasangnya. Proses pemasangan TWRP ini sama halnya dengan CWM dan bisa dilakukan dengan bantuan aplikasi pihak ketiga seperti Rashr atau bisa juga langsung dilakukan flash dari recovery yang asli. Ada beberapa keunggulan yang membuat orang ingin sekali menggunakan TWRP ketimbang CWM. Yaitu sebuah fitur File Manager yang langsung ada pada recovery, serta ukuran dari TWRP ini juga hampir sama besarnya dengan CWM meski TWRP jauh memiliki fitur yang banyak.
Fitur File Manager tersebut juga memiliki fitur yang tidak sama bedanya dengan file manager asli ponsel Android, dan telah memiliki fitur yang hampir lengkap seperti mengganti nama, memindahkan file, atau menyalin file. Dan satu hal yang tidak didukung pada File Manager yang ada di TWRP adalah tidak bisa melakukan copy & paste, meski sudah disediakan sebuah keyboard yang sangat sederhana dan mendukung bermacam simbol. Tidak hanya itu saja fitur unggulan yang ada di TWRP, untuk melihatnya lebih banyak silahkan simak dibawah ini.
- Mendukung Touch Screen – Dengan adanya fitur ini, pengguna tidak perlu lagi menggunakan tombol volume untuk menuju menu yang diinginkan dan cukup menekan layaknya telah ada pada beranda ponsel.
- Mendukung File Manager – Apabila pengguna saat ini mengalami bootloop akibat sistem yang hilang, dan untungnya telah memiliki backupan yang ada di SDCard, pengguna cukup memindahkan file backupan tadi ke sistem melalui File Manager ini.
- Memiliki Beberapa Pilihan Selain Reboot – Jika diperhatikan pada CWM ketika pengguna telah selesai melakukan segalanya, maka step terakhir adalah klik menu Reboot, sedangkan jika pada TWRP terdapat pilihan dari sebuah Reboot, yang mana pengguna bisa melakukan Power Off dan lain-lain.
- Memiliki Pengaturan Tambahan – Pada TWRP, pengguna akan melihat sebuah icon gear, dan jika diklik akan menuju sebuah pengaturan tersendiri dari TWRP tersebut. Disiru pengguna bisa mengatur segalanya, salah satunya mengecilkan brightness, dan lain sebagainya.
- Mendukung Kunci Layar – Walaupun ini hanya sekedar recovery, namun telah mendukung kunci layar juga dan pengguna bisa mengatur seberapa lama kunci layar akan dilakukan pada menu pengaturan.
- Mendukung Custom Backup dan Restore – Jadi jika melakukan backup melalui CWM, pengguna hanya akan bisa melakukan backup semuanya atau dengan maksud adalah Full Backup, akan tetapi jika pada TWRP, pengguna bisa melakukan pemilihan backup, sebagai contoh hanya ingin melakukan backup pad data saja dan tidak untuk sistem. Begitupula dengan mekanisme restore, pengguna akan disuruh untuk memilih apa saja yang akan direstore.
Hanya itu saja yang saat ini Saya ketahui tentang TWRP dan sekarang ini Saya juga menggunakan TWRP. Biasanya TWRP ini banyak digunakan pada ponsel yang mendukung untuk dipasang CWM permanen, dan itu kebanyakan pada chipset Spreadtrum. Bukan berarti TWRP ini tidak memiliki sebuah bug/kesalahan, tentu saja memiliki bug tergantung dari orang yang melakukan porting untuk jenis ponsel tersebut. Kesalahan yang sering dijumpai adalah dari sistem restore yang berhenti ketika melakukan restore pada sistem dan hal tersebut memiliki penangkal dalam sebuah file flashable.
Disini Saya tidak bermaksud membandingkan CWM dengan TWRP, karena keduanya sama-sama recovery yang membantu pengguna untuk melakukan berbagai hal advanced pada ponselnya. CWM dan TWRP sama-sama memiliki kegunaan yang sama dan perbedaanya hanya pada fiturnya saja. Jika CWM memiliki versi temporary dan itu cocok digunakan untuk segala ponsel, dan TWRP juga banyak yang menggunakan sebagai alternatif apabila pengguna gagal melakukan porting untuk CWM Permanen. Jika ada yang ingin ditanyakan tentang diatas, silahkan berkomentar.
Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba