4 Dampak Memasang Aplikasi Terlalu Banyak di Android

4 Dampak Memasang Aplikasi Terlalu Banyak di Android

Pada satu ponsel Android biasanya terdapat puluhan aplikasi termasuk sistem. Semua aplikasi tersebut menyangkut hal-hal penting seperti perpesanan, telepon, dan lain sebagainya. Selain itu juga masih bisa ditambah dengan aplikasi lain yang dapat diunduh pada Play Store.

Memasang banyak aplikasi pada ponsel memang bukanlah kesalahan, karena kebutuhan orang berbeda-beda. Seperti halnya membutuhkan 3 aplikasi chatting sekaligus. Tapi tahukah pengguna bahwa semakin bertambahnya aplikasi yang di-install, maka semakin turun performa Android?

Bagi sebagian orang, memasang aplikasi yang banyak sampai penyimpanan habis bukanlah masalah. Tapi justru itu adalah masalah besar. Apalagi jika membiarkan aplikasi yang tidak dipakai dalam jangka lama, itu adalah salah satu pemborosan kapasitas penyimpanan.

Baca juga: Solusi Aplikasi Hilang dengan Sendirinya di Android

Artikel ini akan menjelaskan sedikit hal mengenai apa saja kejanggalan yang akan didapatkan ketika ponsel Android menyimpan aplikasi terlalu banyak dan membiarkannya. Pengguna bisa menjadikan ini sebagai pelajaran atau pengalaman supaya suatu masalah tidak akan menimpa pada ponselnya.

1. Ponsel Android Menjadi Lambat

Dari banyaknya aplikasi yang terpasang, pastilah sebagian hidup di proses latar belakang sehingga hal ini berdampak pada kapasitas bebas RAM yang berkurang. Walaupun pengguna tidak pernah menggunakan aplikasi tersebut, tapi biasanya aplikasi itu tetap bekerja tanpa disadari.

Contoh sederhananya seperti aplikasi chatting yang sudah dihentikan prosesnya, tapi masih dapat mengirimkan pemberitahuan chat. Memang tidak banyak ukuran proses latar belakang pada satu aplikasi, tapi jika banyak aplikasi berjalan bersama-sama, tentu itu bisa menjadi banyak.

2. Proses Booting Menjadi Lama

Jika pengguna tidak mengerti apa itu “Booting“. Itu adalah proses disaat ponsel sedang dihidupkan. Secara normal Android hanya membutuhkan waktu yang sedikit untuk melakukan proses booting. Tapi karena adanya aplikasi lain yang terpasang, proses itu dapat menjadi lebih lama.

Layaknya pada PC, lamanya proses booting ini dikarenakan adanya program yang ikut hidup secara otomatis dan parahnya di Android pengguna tak bisa mencekalnya kecuali ponsel sudah di ROOT. Dan itupun masih membutuhkan bantuan aplikasi pihak ketiga untuk melakukannya.

3. Ketidakstabilan Ponsel

Jangan melihat kapasitas penyimpanan ponsel hanya dari dosbook saja. Kebanyakan orang menganggap jika kapasitas memori internal contohnya adalah 8GB, maka itu bisa dipakai sepenuhnya untuk memasang banyak aplikasi.

Padahal itu salah, karena dari 8GB itu masih dibagi menjadi dua bagian. Yakni untuk memori internal dan sistem. Biasanya memori internal diberi 3GB dan sisanya untuk sistem. Dan kapasitas bebas yang dipakai dari aplikasi adalah mengambil dari sistem.

Dan maksud dari ketidakstabilan ini adalah munculnya notifikasi mengenai “penyimpanan tidak cukup” secara terus-menerus dan pengguna tak sadar mengeceks pada memori internal yang padahal harus melihat pada memori bebas yang ada di sistem.

4. Baterai Cepat Habis

Ini mengacu pada poin pertama, dikarenakan banyaknya aplikasi yang berjalan, baterai juga menjadi taruhannya. Dan pengguna bisa membandingkannya dengan bantuan fitur penggunaan baterai untuk mengetahui aplikasi mana yang paling banyak menyerap baterai.

Walau hanya terlihat proses background saja, itu bisa berdampak ke baterai lho. Walau tidak signifikan akan tetapi tingkat baterai habis perlahan meski ponsel dipakai apapun.

Kesimpulan

Setiap ponsel memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Tidak mengapa memasang aplikasi yang banyak selagi ponselnya kuat menampungnya. Tapi jika melakukan itu pada Android low-end, maka hasilnya bisa fatal dan ponsel akan terbebani oleh aplikasi tersebut.

Baca juga: 3 Cara Menyembunyikan Aplikasi di HP Android

Sebagai saran jika ponsel telah di ROOT, sebaiknya mulai bekukan aplikasi yang jarang dipakai, ini sama halnya mencopot pemasangan akan tetapi tidak secara realistis, sebab pengguna bisa mengaktifkan lagi aplikasi itu tanpa mengunduh ulang.

Dan sebaiknya mulai sekarang pengguna harus menyeleksi aplikasi mana yang tidak pernah dipakai dalam waktu dekat dan mulailah mencopot atau membekukannya. Dengan begitu ponsel tak akan lagi terbebani dan bisa digunakan secara normal tanpa ada hambatan sejenis lag atau macet.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *