Kecepatan website sangatlah dibutuhkan sekali guna menambah kenyamanan pengunjung ketika menelusuri website. Tak ada salahnya memiliki konten yang banyak pada suatu halaman, akan tetapi proses loading atau memuat juga harus diatur supaya tidak begitu lama dengan berbagai cara. Contohnya seperti terlalu banyak gambar, itu adalah wajar jika pada sebuah website penyedia wallpaper, akan tetapi tidak wajar pada blog.
Lantas apa yang harus dilakukan untuk mempercepat website? Ada beberapa cara yang akan Saya bagikan disini dan semuanya juga tergantung dari kemampuan dan website pengguna sendiri.
Maksud dari kemampuan adalah pengguna paham untuk melakukan banyak hal terhadap kode HTML dan Javascript sehingga nantinya tidak kebingungan pada langkah yang Saya bagikan.
Seberapa Penting Loading Website untuk SEO
Google atau mesin pencari lainnya menilai situs tidak hanya berdasarkan revelan konten saja, tapi juga dari kecepatan website. Mengenai relevan konten mungkin bisa banyak ditemukan, akan tetapi jika website yang memiliki kedua hal tersebut jarang ditemui.
Karena terkadang terdapat website yang memiliki konten bermutu tapi loading berat, dan tersaingi oleh konten bermutu website lainnya yang memiliki loading lebih cepat.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk pengguna menerapkan sesuatu yang Saya bagikan kali ini untuk menambah simpati pengunjung supaya tidak cepat keluar situs dan tetap nyaman dalam membaca konten dan menelusuri lebih banyak halaman.
Dan mengenai resiko, menerapkan cara ini tak akan ada resiko apapun dan bahkan lebih berdampak positif secara keseluruhan.
-
Menerapkan Fitur Page Cache – Betapa pentingnya sekali menerapkan hal ini bukan hanya dilihat dari sisi cepatnya halaman nantinya, tetapi juga menjaga server supaya dalam kondisi yang baik.
Apalagi CPU akan menurun drastis setelah menerapkan cara ini. Bagi pengguna WordPress bisa langsung memakai plugin bernama W3 Total Cache atau WP Super Cache.
-
Memakai Mode Gzip dan Deflate – Seperti pada artikel yang Saya bagikan lampau bahwa dengan memakai gzip dan deflate ini bisa membuat pemuatan halaman lebih cepat dari sebelumnya.
Walau memang tidak signifikan, tapi dengan memakai metode ini akan memberikan sedikit pengompresan pada suatu kode sehingga browser bisa lebih cepat menerima request.
-
Minify Javascript dan CSS – Membuat tampilan javascript atau CSS terlihat cantik memang hal yang sangat dibanggakan, namun ternyata itu bisa mempengaruhi kecepatan juga lho pada peramban yang dipakai untuk membuka situs. Sehingga proses memuat akan lebih cepat jika seluruh kodenya di minify atau bisa dikatakan seluruh kode disatukan menjadi satu line.
Ada banyak alat yang bisa dipakai untuk melakukan hal ini. Sedangkan jika pada WordPress, beberapa plugin cache sudah memiliki fitur ini.
-
Menyatukan Javascript dan CSS – Memang sulit melakukan hal ini dikarenakan takutnya terjadi konflik pada suatu kode yang tak bisa memanggil dengan benar. Tapi hanya dengan cara inilah proses memuat bisa dioptimisasi sampai 10% karena bisa mengurangi proses request ke Javascript dan CSS yang biasanya banyak link hanya menjadi satu link saja.
Disini yang dimaksud adalah membuat satu file khusus untuk semua kode Javascript dan satu file khusus untuk semua kode CSS.
-
Mengompres Gambar – Gambar adalah hal yang penting sebagai tambahan pada suatu konten, tapi gambar juga salah satu hal yang membuat proses loading menjadi lama dikarenakan ukurannya.
Apabila ukurannya hanya setara 20Kb sampai 30Kb saja itu tidak masalah, tapi jika sampai 100Kb keatas justru akan membuat loading website menambah beberapa detik. Solusinya adalah lakukan kompres pada setiap gambar yang ada pada website.
-
Menerapkan Fitur Lazy Load – Sebagian orang masih ragu dengan menerapkan cara ini dikarenakan takut halamannya tidak ter-index dengan sempurna. Memang ada kekurangannya yaitu adalah beberapa gambar tak akan ter-index di pencarian Google Gambar atau mesin pencari gambar lainnya.
Tapi tidak perlu khawatir karena konten akan masih bisa ditelusuri selama kode HTML bisa terdeteksi dari atas sampai bagian bawah.
Lazy Load mampu meningkatkan kecepatan website sampai 50% karena akan menampilkan gambar pada konten secara lambat sampai pengunjung ada pada objek gambar itu. Jadi selama pengunjung tidak melakukan skroll ke objek gambar, maka gambar tidak akan tampil. Tentunya ini akan menghemat kuota pengunjung juga.
-
Menggunakan Async atau Defer pada Setiap Javascript – Apa bedanya dengan memakai Javascript biasa? Tentu saja terdapat perbedaan yang menonjol sekali. Async hanya berfungsi pada browser yang mendukung HTML5 yang akan menampilkan hasil javascript dan tidak mengganggu proses loading HTML.
Sedangkan jika Defer dapat digunakan pada browser yang tak mendukung HTML5 yang mana kode HTML akan diproses lebih dulu lalu kode javascript baru dimuat. Secara keseluruhan Async lebih unggul menurut Saya sendiri.
-
Menerapkan Header Cache untuk Browser – Ternyata masih banyak situs yang tak memakai cara ini padahal sangat berpengaruh juga pada kecepatan website nantinya ketika dikunjungi lagi oleh peramban yang sama.
Jadi ini sama halnya dengan Browser Cache, yang mana menampilkan Header Expires tidak hanya untuk konten saja, tapi juga untuk berkas static seperti gambar, berkas Javascript & CSS.
-
Menghilang Query String pada Setiap Berkas Static – Hal ini kebanyakan dialami oleh website berbasis WordPress. Biasanya di setiap kode Javascript atau CSS diberikan embel-embel seperti ?ver=1.0. Memang hanya mempengaruhi sedikit pada performa kecepatan.
Akan tetapi hal itu menyebabkan beberapa peramban tak dapat menyimpan cache khusus berkas static tersebut, sehingga ketika pengguna dengan peramban itu ingin mengunjungi konten lain, maka akan memuat lagi berkas tersebut.
-
Tak Menggunakan Objek Frame Terlalu Banyak – Widget adalah sesuatu yang indah, tapi jika widget itu mengonsumsi proses memuat lebih lama, maka tepatnya adalah dihapus saja. Contohnya seperti objek yang memakai frame yang memuat halaman external.
Sederhanannya seperti iklan, jadi sebaiknya jangan memakai iklan yang berlebihan. Bahkan Fanspage Like Box Facebook pun juga mempengaruhi kecepatan website.
- Menghilangkan Garis Kosong pada Kode HTML – Jika pengguna merasa terdapat garis kosong terlalu jauh ketika melakukan view source pada situsnya, sebaiknya langsung diperbaiki. Mesin pencari memandang buruk pada garis kosong atau biasa disebut line break ini.
Tak terasa ternyata cukup panjang juga hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kecepatan website. Saya tidak memaksa pengguna untuk menerapkan semua itu, tapi tergantung kemampuan pengguna saja, sebab melakukan cara diatas secara manual itu bukanlah hal yang mudah. Kecuali jika memakai situs berbasis WordPress mungkin masih bisa terbantu dengan banyaknya plugin gratis.
Bandingkan Setelah Mencoba Tehnik Diatas
Cobalah membandingkan sebelum dan sesudah ketika menerapkan cara diatas. Pengguna bisa memakai Website GTMetrix, atau fitur Site Speed yang ada di Google Anlytics, atau langsung menggunakan halaman Pagespeed Insight dari Google.
Baca juga: Cara mengetahui kecepatan website berdasarkan pandangan Google
Ingatlah sekali lagi, bahwa saat ini banyak sekali pengunjung berasal dari ponsel sehingga melakukan optimisasi proses memuat website sangat diperlukan. Walau tanpa memakai AMP, website pun bisa cepat dengan cara diatas. Sekian dulu, jika ada pertanyaan, tanyakan pada kolom komentar.
Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba
1 comment
Selamat malam Gan, terima kasih atas sarannya di artikel yang barusan saya baca, sy akan segera mencobanya, terima kasih