Melakukan proses root terhadap ponsel Android memang terkadang beresiko, karena sebagian ponsel tidak bisa melakukannya dengan cara yang halus, dan harus memasuki tahap kesalahan dalam untuk bisa membuat ponsel tersebut dikatakan root sepenuhnya. Untuk saat ini pasti sudah banyak orang yang melakukan root dari aplikasi, dan tidak sembarang aplikasi untuk melakukannya, jadi yang sudah dicoba oleh pengguna yang sama, dan terbukti bisa membuat ponsel berstatus root. Kadang disaat proses gagal dipertengahan, hal itulah yang membuat orang gelisah karena ponselnya memasuki kesalahan kecil yang biasanya disebut soft brick, meskipun masih bisa diatasi dengan factorey reset, tapi tetap saja sedih karena data yang ada hilang semua, kecuali melakukan sinkronisasi ke akun Google, bisa terjamin data penting seperti kontak masih tersimpan.
Ada berbagai macam jenis soft brick, diantaranya yang paling banyak dialami oleh pengguna Android adalah Bootloop, kemungkinan setiap hari, seluruh pengguna Android ada yang mengalami hal ini, bisa dikarenakan kesalahan sistem, proses aplikasi yang tiba-tiba macet, ponsel restart otomatis, dan beberapa kasus lainnya yang menyebabkan bootloop, tapi yang paling sering adalah melakukan root, saat itulah, jika ponsel tidak mendukungnya akan mengalami gagal boot dan hanya terdiam di logo dan mengulangi lagi meski dilepas baterai dan dihidupkan. Tidak hanya bootloop saja yang bisa menyebabkan akibat root yang gagal, namun ada beberapa soft brick seperti kernel crash, framework crash, dan sistem crash sejenisnya.
Diantara sistem crash, paling banyak yang dialami pengguna adalah kernel crash, ini merupakan soft brick apabila melakukan root yang tidak wajar, jadi ponsel seakan ada pada logo dan menemui notif kernel crash, biasanya ini hanya perlu menunggu beberapa menit saja, karena sistem berusaha memperbaikinya dan menuliskan semuanya pada SDCard, dan apabila ponsel bisa berhasil booting dan menuju homescreen, saat itulah mencoba untuk melihat apakah ponsel berhasil diroot, atau sebaliknya. masalah kernel crash sering sekali dialami saat proses root, dan ini masih tergolong aman-aman saja dan tidak merusak sistem, hanya menulis berupa semcam logs pada SDCard, dan file logs tersebut sebaiknya dihapus, sebab memiliki ukuran yang luar biasa besarnya.
Pada artikel ini, Saya ingin menjelaskan tentang tata cara melakukan root terhadap ponsel Android, dan sebelum itu, pastikan bahwa kamu telah mengetahui dengan pasti, apakah root dan kegunaannya, jika kamu ingin melakukan root hanya demi melakukan curang terhadap game saja, tentu itu tindakan yang merugi, karena meski mengetahui apa itu root, kamu harus mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada. Banyak sekali pengguna Android yang melakukan root dengan bantuan framaroot. Aplikasi tersebut memang terbukti untuk ponsel golongan kelas atas dan kemungkinan seluruh mediatek, namun jika ponsel spreadtrum, Saya pun juga sudah membagikannya, tapi hanya melalui PC. Dan disini Saya membagikan tata cara root untuk semua ponsel, baik itu ponsel branded, china, atau supercopy, bisa melakukan root tanpa PC, cukup dengan aplikasi bernama KingRoot, berikut ini tata caranya.
- Pertama-tama silahkan unduh Kingroot, pada bagian bawah artikel ini. Jika sudah silahkan pasang dan buka.
- Pastikan koneksi data diaktifkan, dan saat membuka KingRoot akan mencoba melihat apakah ponsel sudah diroot atau belum, dan jika loading selesai, silahkan klik tombol TRY TO ROOT
- Saat proses ini, koneksi sebaiknya hidup, karena beberapa ponsel harus mengaktifkan koneksi data supaya KingRoot bisa terhubung ke server dan menemukan cara untuk root model ponselnya.
- Tunggu hingga loading mencapai 20%, lebih atau kurang. Maka secara otomatis, ponsel akan melakukan reboot/restart seketika. Silahkan biarkan saja, setelah itu biasanya proses dari KingRoot akan berlanjut otomatis. Tapi jika tidak berlanjut otomatis, silahkan buka aplikasi KingRoot, dan pasti prosesnya akan dilanjutkan, dan sekarang tunggu beberapa detik hingga 100% dan ponsel akan berhasil diroot
- Setelah berhasil diroot, sebaiknya unduh aplikasi root checker di playstore untuk mengetahui apakah ponsel berhasil diroot atau tidak.
Cara diatas akan terasa mudah apabila sambil dipraktekan, tidak perlu takut untuk melakukan ini, asal mengikuti tata caranya dengan benar. Superuser yang terinstall bernama Kinguser, tidak perlu cemas, karena kegunaannya sama saja dengan Superuser ataupun SuperSU. Lalu akan ada tambahan lagi sebuah aplikasi bernama Purify atau KingMaster, aplikasi tersebut kegunaanya untuk melakukan penghematan baterai serta mengurangi kinerja yang ada pada ponsel, jadi aplikasi yang kelebihan suhu, dan memungkinkan membuat RAM penuh. Contoh sederhananya, aplikasi Purify yang disediakan dari KingRoot ini sama saja dengan aplikasi Greenify yang ada di Play Store, kamu bisa menghapusnya atau membiarkannya ada. Untuk mengunduh KingRoot silahkan klik pada banner dibawah ini.
Dengan melakukan root dengan bantuan KingRoot, pengguna masih bisa menghilangkan root atau dengan maksud unroot penuh, jadi ponsel akan dikembalikan seperti semula dan tidak lagi berstatus root. Ini memudahkan pengguna apabila hanya ingin menghapus aplikasi sistem yang ada dan mengembalikan ponselnya tidak berstatus root lagi. Atau bisa juga ingin menjual ponselnya, dikarenakan ponsel yang diroot, garansinya akan hilang, tapi jika ponsel dilakukan unroot penuh, tentu garansinya akan hidup kembali. Jika suatu ketika saat kamu melakukan root dengan KingRoot dan mengalami kernel crash disaat ponsel mengalami reboot pada proses 20%, cukup tunggu beberapa menit saja, karena kernel crash saat proses dilakukan root masih bisa diperbaiki dengan mudah oleh sistem, dan jangan lakukan copot baterai, cukup tunggu saja. Jika ada yang ingin ditanyakan tentang diatas, silahkan berkomentar.
Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba
2 comments
Thanks atas artikelnya bro, cuma sy mau tanya sy blm berhak root udh pake kingroot, kingroot,360root cuma mentok di posisi 90% aja, hp sy xiomi 4x, tolong minta petunjuknya bro.tks.salam
Wah sepertinya untuk melakukan root pada ponsel xiaomi 4x harus dilakukan dari PC melalui mode fastboot.