Kelebihan dan Kekurangan Memakai Sistem Cache pada Website

Kelebihan dan Kekurangan Dalam Memakai Sistem Cache pada Website

Menggunakan sistem cache pada website biasanya dianggap sebagai tindakan yang patut untuk dilakukan karenakan dapat mengurangi beban server dari segala proses yang berjalan. Misalnya saja seperti terdapat kode yang selalu mengeksekusi setiap saat, hal ini akan membuat server terbebani dan tidak lama akan tumbang sehingga efeknya akan ada pada website itu sendiri. Sedangkan memakai sistem cache, eksekusi kode akan dikurangi karena pengguna tidak melihat halaman yang sebenarnya.

Yang dimaksud dari tidak melihat halaman yang sebenarnya adalah pengunjung melihat halaman yang telah masuk pada cache sehingga halaman asli yang memiliki banyak eksekusi kode tidak diperlihatkan.

Contoh sederhananya seperti ini, jadi setiap sistem cache pasti akan membuat berkas baru baik itu di database atau di disk server dan sekali ada pengunjung yang memasuki suatu halaman, secara otomatis sistem akan membuat berkas cache untuk pengunjung selanjutnya dan seterusnya.

Intinya satu pengunjung itu hanya dipakai untuk membuat sistem cache tersadarkan untuk membuat berkas cache untuk pengunjung selanjutnya.

Mungkin itu saja yang bisa Saya simpulkan dari cache ini. Disini Saya akan membagikan beberapa hal dari kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan sistem cache ini sehingga pengguna nantinya mengetahui apabila ada sesuatu yang tidak berfungsi atau terbebani pada website dan bisa dilihat dari sisi mana saja.

Kelebihan Menggunakan Sistem Cache pada Website

  • Server Tak Terbebani – Meski pengguna memiliki banyak sekali pengunjung pada websitenya, dengan memakai sistem cache pasti segalanya akan stabil. Fungsional cache ini adalah membuat berkas baru yang didalamnya adalah kode HTML dan berkas itulah yang dipakai untuk menampilkan konten nantinya.
  • Mempercepat Loading Website – Selain tidak membebani server, memakai sistem cache juga bisa mempercepat proses memuat situs. Karena tak adanya eksekusi kode yang berlebihan. Apabila masih terasa lambat, berarti terdapat kode javascript yang membuat masalah itu terjadi.
  • Nyaman Ketika Mengedit Suatu Artikel – Disaat pengguna ingin mengalihkan sesuatu pada konten di halaman. Secara otomatis konten itu tidak akan diperbarui untuk semua pengunjung dan yang dapat melihat hanya admin website saja. Ini akan memudahkan admin karena jika terdapat suatu kesalahan maka tidak perlu khawatir disebabkan konten tidak dilihat oleh seluruh pengunjung.

Baca juga: Cara Mengetahui Kecepatan Website Menurut Google

Kekurangan Menggunakan Sistem Cache pada Website

  • CPU Server Meningkat – Tak hanya CPU saja yang akan meningkat, akan tetapi Entry Processes juga akan meningkat apabila pada setiap halaman mengeksekusi kode yang sangat banyak.
  • Tak dapat Menjalankan Kode PHP – Bukan berarti tak dapat lagi menjalankan kode PHP, akan tetapi jika pada suatu objek sebelumnya dipasangi kode PHP bisa dipastikan tidak akan bekerja sepenuhnya dan hanya bekerja pada pertama kali saja sebelum cache dibuat.
  • Kejanggalan pada Berkas Cache – Jika berkas cache di infeksi oleh adanya malware jahat, maka secara otomatis halaman cache tersebut tak akan bisa menampilkan konten yang sebenarnya kecuali admin membersihkan cache berkas tersebut. Tapi hal ini tak perlu dicemaskan apabila admin rutin menghapus cache.

Hanya itu saja yang dapat Saya simpulkan. Memang tidak banyak akan tetapi hal tersebut sudah berdasarkan pengalaman Saya sendiri ketika menggunakan sistem cache pada website.

Jika platform website yang pengguna pakai adalah WordPress Self-Hosted, gunakan plugin W3 Total Cache karena itu adalah plugin cache paling terbaik untuk saat ini. Beberapa orang juga mengatakan bahwa pada fitur premium pada plugin tersebut juga mendukung fitur fragment cache yang mana bisa mengeksekusi kode PHP meski pada halaman yang sudah masuk cache.

Baca juga: Tips Cara Menghemat Kapasitas Bandwidth Pada Website

Jika saya menyarankan, sebaiknya gunakan saja sistem cache pada website guna untuk membuat umur server lebih lama dan tidak mendapatkan peringatan dari penyedia server. Selain itu jika pun pengguna biasa menggunakan PHP untuk menampilkan sesuatu seperti rolling images, cobalah memakai Javascript karena itu tak akan mempengaruhi cache selama kode tidak berubah-ubah layaknya memakai PHP. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *