Perbedaan Antara Iklan Popup dan Popunder pada Website

Perbedaan Iklan Popup dan Popunder pada Website

Jika pengguna pernah menelusuri sebuah website yang membagikan artikel, dan kurang lebih 1 menit setelahnya terdapat sebuah pesan semacam dialog yang tampil untuk menawarkan berlangganan pada website tersebut melalui email, itulah yang dinamakan sebuah popup. Ada beberapa varian yang bisa dikatakan dalam jenis iklan popup ini dan tidak hanya yang seperti itu saja. Selain itu, popup yang tampil pada website terkadang juga membuat orang sedikit kesal.

Banyak sekali AD Network yang memberikan kode iklan berjenis popup, ini memang satu-satunya cara yang terbaik untuk mendapatkan earning dan rates lebih besar daripada CPC karena popup akan tampil pada seluruh pengunjung kecuali pengunjung yang memakai AD Blocker. Salah satu jenis iklan popup yang sedikit mengganggu adalah pop-under, ini memang berbeda dari popup, hanya saja konten pada website tetap normal dan tak tertutupi layaknya popup.

Jadi jika dibedakan antara iklan popup biasa atau pop-under hanya ada beberapa hal saja, tapi persamaannya, keduanya memang menyebalkan bagi pengunjung. Meskipun ini adalah jenis iklan yang menyebalkan, namun banyak pemilik website juga menerapkan iklan jenis ini dan membuatnya tidak terlalu menyebalkan dengan menampilkan iklan sehari sekali saja. Nah, untuk mengetahui perbedaan antara kedua jenis iklan tersebut, simak langsung dibawah ini.


  1. Kenyamanan Pengunjung – Walau banyak yang mengatakan bahwa iklan pop-under lebih mengganggu, tapi ini juga masih tergantung dari layanan penyedia iklan tersebut dan pemilik website. Jadi biasanya iklan pop-under tampil terus menerus, tapi kadang juga tampil sehar sekali. Sedangkan iklan popup biasa kebanyakan selalu tampil terus menerus.
  2. Redirect Otomatis – Ini adalah hal yang tidak diharapkan oleh pemilik website karena terkadang iklan pop-under melakukan redirect tanpa menunggu pengunjung berinterkasi dan hanya di beberapa provider iklan saja. Sedangkan iklan popup biasa terkadang memiliki jenis tombol close yang menipu, jadi ketika pengunjung menekan itu, malah menuju halaman iklan.
  3. Menutup Konten Website – Di beberapa provider iklan menerapkan iklan popup sejenis interistial yang mana ini akan menutupi konten website kecuali pengunjung menekan tombol close. Berbeda dengan pop-under yang langsung mengalihkan iklan ke tab yang baru tanpa menutup tab website yang dibuka, jadi seolah pengunjung tidak menyadari bahwa ia telah membuka halaman iklan.
  4. Iklan Tampil Tanpa Interaksi Pengunjung – Biasanya hal ini banyak dialami dari iklan jenis popup biasa, jadi iklan akan tampil secara langsung tanpa menunggu interaksi pengunjung seperti menekan link atau kembali dan semacamnya. Tapi jika pada iklan pop-under, tidak semua provider iklan menerapkan hal ini dan kebanyakan butuh interaksi dari pengujung untuk melakukan klik pada segala hal.
  5. Meresahkan Pengunjung Mobile – Iklan pop-under justru meresahkan pengunjung dari perangkat mobile karena kebanyakan iklannya mengalihkan peramban langsung ke Play Store atau Apps Store, jadi pengguna harus menekan tombol kembali supaya bisa kembali membaca konten di website tadi. Sedangkan iklan popup biasa, pengunjung website sangat sulit untuk menjangkau tombol close karena terlalu kecil.
  6. Rates yang Didapatkan – Hal yang lebih menggembirakan dari memakai iklan berjenis pop-under ini adalah rates yang didapatkan lebih baik. Dan berbeda tipis dengan iklan popup biasa dan pop-under jauh lebih unggul.
  7. Tentang Malware – Iklan yang terdapat malware didalamnya seperti membuat pengunjung tidak bisa menutup halaman, lebih banyak ditemui pada jenis iklan pop-under, sedangkan pada iklan popup biasa, sepenuhnya aman dan masalahnya pun kembali pada tombol close yang menipu tadi dan ini bukanlah malware.
  8. Terlihat Tidak Bagus di Mata Google Mobile – Mulai tahun 2017 Google memberikan informasi akan memberi penalty bagi pengguna yang menampilkan iklan popup yang mengganggu di situs mobile websitenya, dan harus diganti dengan iklan popup yang lebih responsif dan tak menutupi iklan. Tapi hal ini tidak terkait dengan pop-under, sebab iklan dengan jenis ini hanya tampil ketika pengguna berinteraksi saja seperti melakukan klik diwebsite tersebut.

Hanya itu perbedaan dari iklan popup biasa dan pop-under yang Saya ketahui hingga kini, mungkin masih tidak lengkap tapi sudah cukup untuk dijadikan pengalaman. Dan untuk bagian yang terakhir, Google Mobile memang tidak menilai website dari script iklan yang digunakan, tapi merujuk dari tampilan awal yang didapatkan ketika melakukan crawling. Jadi iklan semacam pop-under ini bukan urusan mereka untuk menilai website dan ini adalah urusan pemilik website dan pengunjung. Jika ada yang ingin menambahkan selain diatas atau ada yang ingin ditanyakan lebih, silahkan berkomentar.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *