Tips Mengatasi SSH Tunneling Sering Terputus

SSH untuk Menembus Firewall

Banyak kegunaan yang bisa dilakukan dari sebuah SSH, tidak hanya untuk mengelola server saja seperti memasang sesuatu didalamnya, tapi juga bisa digunakan untuk melakukan tunneling atau bisa dipakai sebagai pengganti layanan VPN. SSH tunneling dan VPS memiliki cara yang berbeda untuk menyambungkannya, tapi keduanya memiliki cara sama dalam penggunaanya yaitu melindungi koneksi internet supaya tetap aman.

Saat ini ada banyak sekali penyedia akun SSH tunneling secara gratis dan berbayar yang tersebar di internet. Tentu mereka harus menyediakan server yang tinggi untuk membuat koneksinya tetap stabil. Karena sebuah tunneling adalah perantara dan tidak bisa digunakan untuk mempercepat koneksi internet. Di beberapa kasus, kecepatan dari tunneling yang didapat juga mempengaruhi letak dari IP host SSH tersebut.

Jika satu host SSH digunakan untuk 1 orang saja untuk melakukan tunneling, bisa dipastikan koneksi akan stabil, tapi akan berbeda lagi apabila digunakan untuk banyak orang, dan situasinya mereka sedang mengunduh konten yang besar, pastilah yang lainnya akan tidak dapat terhubung atau bisa dikatakan koneksi tidak stabil walaupun telah melakukan reconnect beberapa kali. Namun yang menyebabkan SSH sering terputus tidak hanya itu saja, dan berikut ini beberapa cara mengatasi SSH yang sering terputus dengan mudah.


  1. Ganti Host SSH – Jika pengguna merasa koneksi SSH sering terputus dalam jangka pendek, cobalah untuk mengganti Host SSH atau jika mendaftar di penyedia akun tunneling gratis, silahkan daftar di negara yang berbeda.
  2. Ganti Port Dropbear – Biasanya pengguna tidak menyadari bahwa saat ini menggunakan port OpenSSH yakni 22, jadi cobalah untuk mengganti dengan port Dropbear yaitu 443. Kebanyakan penyedia akun SSH Tunneling menyediakan port Dropbear dan jika saat ini pengguna menggunakan server milik sendiri, silahkan pasang Dropbear terlebih dahulu.
  3. Reboot Server – Cara ini khusus bagi pengguna yang menggunakan server sendiri untuk melakukan tunneling, jadi cukup reboot server saja dan lihat perbedaanya.
  4. Diagnosa Koneksi Internet – Siapa tau bahwa koneksi yang tidak stabil dari tunneling dikarenakan koneksi internet milik pengguna yang justru tak stabil. Jadi cobalah untuk memeriksa apakah telah mengatur dengan benar seperti akses poin dan lain-lain.

Pengalaman yang pernah Saya alami adalah ketika diwaktu malam hari koneksi dari tunneling sering terputus dengan sendirinya, dan Saya kira itu disebabkan dari koneksi internet yang sedang tersambung, ternyata permasalahan ada pada host SSH yang tampaknya sedang bermasalah, jadi Saya ganti dengan yang baru dan hasilnya berfungsi dengan baik. Saya juga lebih menyarankan pengguna untuk membeli akun SSH tunneling daripada mendaftar secara gratis di penyedia tunneling di internet, karena koneksi akan lebih stabil 24 jam dan tidak ada batasan kecepatan internet.

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *